Intermarket analisis adalah cabang dari teknikal analisis dan fundamental analisis yang mencari tahu hubungan atau korelasi antara beberapa aset class seperti saham, mata uang ,obligasi dan komoditas.
Dikatakan teknikal analisis karena korelasi antara aset dilihat dari pergerakan harganya. Lalu dikatakan fundamental analisis karena hubungan antara aset yang berbeda dicari lebih dalam, kenapa bisa saling berhubungan.
Beberapa hubungan yang dirangkum dalam buku tersebut adalah:
1.Saham dan obligasi. Keduanya memiliki korelasi negatif atau bergerak berlawanan. Ini terjadi karena obligasi merupakan aset yang lebih konservatif atau aman dibanding saham yang lebih agresif. Jadi saat kondisi ekonomi sedang melemah, pelaku pasar kebanyakan akan beralih ke aset aset defensif seperti obligasi dan meninggalkan aset aset agresif seperti saham.
2. Emas dan dollar. hubungan dua aset ini berlawanan dimana saat dollar turun emas naik dan begitu juga sebaliknya.
3. Obligasi dan komoditas Saat harga komoditas naik, beban produksi perusahaan meningkat yang berpotensi meningkatkan harga jual, Jika peningkatan harga jual terjadi secara menyeluruh, inflasi akan tinggi. Untuk menekan inflasi, suku bunga akan dinaikkan. Kenaikan suku bunga berpotensi meningkatkan bunga obligasi dimana ini akan meningkatkan permintaan obligasi. Jadi hubungannya cenderung positif.
3. USD dan komoditas. Hubungan keduanya cenderung negatif dimana peningkatan nilai USD akan membuat harga komoditas lebih mahal di mata uang lain sehingga berpotensi menurunkan permintaan komoditas.
Masih banyak korelasi aset kelas lain yang tidak bisa dirangkum satu satu mengingat pasar begitu kompleks dan luas.
Berikut adalah contoh intermarket analisis lainnya
Intermarket analisis dari 3 bursa saham (SPX, IHSG, MSCI emerging market index) dan inflasi dimana penurunan inflasi menjadi sentimen positif bagi indeks https://saham.https://id.tradingview.com/chart/COMPOSITE/9i3cIozb/
Semen dan batubara dimana penurunan harga batubara akan menjadi sentimen positif bagi semen mengingat beban produksi berpotensi menurun. Dalam hal ini, intermarket analisis digunakan untuk mencari tahu siklus bisnis.
indeks saham di US dengan IHSG dimana saat indeks di US naik, IHSG cenderung juga ikut https://naik.https://id.tradingview.com/chart/SPX/dvYXzl9z/
Property dan suku bunga. Kenaikan suku bunga belakangan ini menjadi sentimen negatif untuk sektor property
Sektor keuangan dan IHSG. Keduanya berkorelasi erat karena sektor terbesar pada IHSG adalah sektor keuangan.
Semoga edukasi ini membantu. Mohon pemakluman jika ada kesalahan mengingat keterbatasan penulis sebagai pemula.